PATI, KAAPNEWS.COM
Bupati Pati Haryanto menyinggung tentang pencairan bantuan sosial untuk masyarakat. Ia memberikan pemahaman pada camat dan kades terkait mekanisme pemberian bansos agar tidak menjadi kecemburuan antar warga.
Hal itu, disampaikan Bupati saat mengadakan halal bihalal secara virtual dengan aplikasi Zoom di ruang Pati Command Center (PCC) Setda Pati, Rabu (27/5).
Bupati mengungkapkan persoalan mendasar dalam penyaluran bantuan. Diantaranya bantuan sosial tunai (BST) yang didistribusikan lewat Kantor Pos. Ia mengatakan Kabupaten Pati mendapatkan kuota 25.000 KK. Namun sampai ini Kepala Kantor Pos menginformasikan perkembangan realisasi sebanyak 17.221 KK.
"Sementara 6.605 KK tidak bisa disalurkan karena ada yang pindah rumah maupun meninggal," terangnya.
Bupati pun meminta Kepala Dinsos agar segera berkoordinasi dengan Kantor Pos untuk validasi data 6.605 KK. Ia menekankan pemberian bantuan sosial tidak tumpang tindih.
Sedangkan untuk penerima bantuan yang sudah pindah atau meninggal dunia, Bupati mengimbau Disdukcapil untuk sinkronisasi data.
"Oleh karena itu kades dan camat, Kepala Dispermades harus membantu fasilitasi data, agar bantuan ini tepat sasaran. Jangan sampai ada nuansa politis, karena awal tahun 2021 ada Pilkades," imbuh Bupati.
Bupati juga menyampaikan terima kasih atas peran serta Kepala OPD, Pramuka, Tagana, PMI dan para relawan yang khusus ditugaskan menangani distribusi bantuan sembako.
Sedangkan untuk Kepala Puskesmas, Bupati berharap kebutuhan APD tidak menjadi kendala.
"Kemarin Wakil Bupati sudah mendroping ke 29 puskesmas memberikan bantuan APD. Untuk para tenaga medis yang kurang silakan bisa usul," ungkap Bupati.
Pihaknya pun meminta Kades untuk menggalakkan gerakan memakai masker dan cuci tangan pakai sabun untuk mencegah penularan Covid-19. "Jadi Pak kades menggerakkan warganya untuk memakai masker dan Kepala OPD menggerakkan masing-masing bidang untuk memakai masker agar memutus mata rantai Covid-19," tambah Bupati.
Bupati juga sempat menyinggung hasil rapid test di tiga pusat perbelanjaan, yaitu di Swalayan ada 42 sampel, Luwes 51 sampel dan Surya Baru 25 sampel.
"Hasilnya semua negatif. Ini membuktikan bahwa cukup baik kalau tidak terkontaminasi dengan warga dari luar daerah dan kita cukup terkendali," tegasnya.
Ia meminta masyarakat tetap waspada dengan grafik Covid-19 saat ini. "Mudah-mudahan bisa mempertahankan nanti bisa tertangani dengan baik," pungkas Bupati.
(prk/ kn)
0 Response to "6.605 KK di Pati Tak Dapat Disalurkan Bantuan Sosial Tunai, Ini Alasannya"
Post a Comment